Dareh Moulay Ismail

Pintu dareh Moulay Ismail, Meknes


“Dareh” dalam Bahasa Indonesia adalah kuburan. Masih dalam kawasan tersebut, terdapat kuburan raja Moulay Ismail dan beberapa keluarganya. Dibangun dengan arsitek yang khas negara-negara maghreby yang memperesentasikan kebesaran doreh dan penghuninya.

Berbedah halnya dengan pengunjung yang beragama islam, pengunjung yang non-muslim hanya boleh melihat makam raja dan kerabatnya dengan jarak kurang lebhih 5 m dan tidak dizinkan untuk mendekatinya.

Salam Hangat Satu Jiwa Untuk Semua
by: Sang Penjelajah

Rue Soekarno


Rue Soekarno (Jalan Soekarno)
Pada tahun 1960 tepatnya pada tanggal 2 Mei, adalah salah satu peristiwa yang sangat penting. Kunjungan kepresidenan yang pertama kali setelah kemerdekaan Maroko pada tanggal 1956. yang kemudian di abadikan menjadi salah satu nama jalan di Maroko, bukan hanya itu saja, kota Bandung pun juga di gunakan untuk nama jalan di Casablanca.

Rabat menjadi daya tarik wisatawan untuk di kunjungi bagi orang Indonesia, karena terdapat jalan yang bernama Soekarno (Rue Soekarno dalam Bahasa Prancis).

Salam Hangat Satu Jiwa Untuk Semua 
by: Sang Penjelajah

Kasbah des Oudayas


Benteng yang di bangun oleh raja moulay ismail (1672)


Kasbah adalah benteng yang di bangun oleh raja Raja Moulay Ismail dari Dinasti Alaoui pada tahun 1672-1694, yang didirikan di tempat yang strategis dengan menghadap ke laut atlantik, untuk memantau serangan dari Spanyol. Dan sekarang Kasbah di gunakan untuk minyimpan barang-barang bersejarah dan bernilai, dihiasi dengan taman yang kuno yang sekarang masih terjaga dengan baik.

Para wisatawan bisa melepaskan lelah dengan beristirahat di cafe yang mengarah ke laut, dan tidak jauh dengan tempat itu terdapat pasar tradisional, untuk melengkapi buah tangan dari negeri seribu benteng ini.

Salam Hangat Satu Jiwa Untuk Semua
by: Sang Penjelajah

Habs Qara


Habs Qara

Tidak jauh dari Heri es-Souani yang bisa di tempuh dengan jalan kaki menuju arah utara kita akan meemuai sebuah penjara bawah tanah yang cukup besar dan dibangun pada masa pemerintahan raja Moulay Ismail. Dari sudut mata memandang, kita tidak terllihat adanya lokasi penjarah bawah tanah. Yang terlihat hanya tiang-tiang pemdek yang terbuat dari semen.

Namun jika kita masuk kedalam penjara tersebut kita akan milahat rauang yang luas dan gelap. Penjara   bawah tanah ini dikhususkan untuk lawan politik raja dan tawnan kristiani.


Salam Hangat Satu Jiwa Untuk Semua
by: Sang Penjelajah